Aku

Disinilah semuanya dimulai dan diakhiri... Disinilah semuanya datang dan pergi... Disinilah semua mimpi dan nyata...

Selasa, 05 Februari 2013

TRANSPORTASI


        I.            TUJUAN
Untuk mengetahui jaringan yang berperan dalam pengangkutan air dari akar ke daun.
      II.            ALAT DAN BAHAN
A.      Alat        :
ü  2 botol
ü  Kapas
ü  Cutter
ü  Karet
ü  Kardus

B.      Bahan   :
ü  2 Tanaman Kolbanda
ü  Vaselin
ü  Indikator Eosin

    III.            LANGKAH KERJA
1)      Menyiapkan semua alat dan bahan praktikum yang diperlukan;
2)      Membuat penutup botol dari kardus berbentuk “+”;
3)      Mengambil 2 tanaman Kolbanda, lalu mengiris epidermis batang dengan hati-hati dan ujungnya dibuat lancip;
4)       Memasukkan tanaman kolbanda pada masing-masing penutup;
5)      Untuk membuktikan fungsi xylem, maka bagian sela antara batang yang masih utuh dengan batang yang epidermisnya di iris dilapisi dengan vaselin;
6)      Untuk membuktikan fungsi phloem, maka bagian yang lancip pada batang di lapisi dengan vaselin;
7)      Memasukkan masing-masing tanaman pada botol yang telah di isi indikaotr Eosin;
8)      Memastikan tanaman berdiri tegak dengan memasukkan kapas kemudian di ikat denga karet;
9)      Memberi label padatiap botol sesuai yang diujikan;
10)   Menunggu selama ± 2 jam sampai indikator eosin menyerap dan mengubah warna tulang daun;
11)   Setelah 2 jam, kemudian mengamati perubahan yang terjadi;
12)   Membuat laporan.

    IV.            HASIL PENGAMATAN

      V.            PEMBAHASAN
Pengangkutan air pada tumbuhan meliputi 2 cara, yaitu pengangkutan air dan garam mineral di luar pembuluh xylem (ekstravaskuler) dan pengangkutan air melalui pembuluh xylem (intravaskuler).
1.       Transportasi Ekstravaskuler
Proses pengangkutan ekstravaskuler sebagai berikut, air bergerak secara horizontal yaitu dari permukaan akar menuju ke sel epidermis (rambut akar) kemudian bergerak diantara sel-sel korteks. Untuk sampai ke stele air harus melewati sitoplasma sel-sel endodermis. Transportasi ekstravaskuler ada 2 macam, yaitu :
a.       Simplas
Yaitu pengangkutan air dan zat terlarut secara difusi osmosis, dari sel kel sel melalui bagian sel tumbuhan yang hidup misalnya sitoplasma (plasmodesmata) dan vakuola. Pada transportasi simplas ini terhalang oleh nilai osmosis dan sel endodermis dan pericycle (perikambium) yang lebih rendah dari sel-sel korteks disebelah luarnya sehingga transportasi dari korteks ke stele baik simplas maupun apoplas harus dengan transpor aktif atau pompa ion.
b.      Apoplas
Merupakan pengangkutan air dan zat terlarut secara difusi osmosis (transportasi pasif) di luar sitoplasma melalui bagian sel yang tidak hidup, misalnya melalui dinding sel dan ruang natar sel. Air tidak bisa masuk ke xylem karena terhalang penebalan zat gabus (suberin) pita kaspari sel endodermis, sehingga air harus dipompa menembus sitoplasma sel endodermis dan tranportasi menjadi simplastik terutama peresap.
2.       Transportasi Intravaskuler
Merupakan pengangkutan air dari akar menuju daun melalui xylem. Urutannya : xylem akar, xylem batang, xylem tangkai daun, xylem tulang daun. Selanjutnya dari xylem tulang daun masuk ke sel-sel mesofil daun untuk digunakan dalam fotosintesis. Proses transportasi air melalui xylem bersifat apoplastik  karena sel-sel xylem bersifat sel mati.
Pengangkutan hasil fotosintesis (translokasi) ke seluruh bagian tumbuhan melalui phloem merupakan transportasi simplas, karena phloem merupakan sel hidup. Bagian yang berperan utama dalam translokasi adalah komponen pembuluh tapis yang berupa sel memanjang berbentuk silindris yang bersatu dibagin ujung membentuk suatu pembuluh.
Proses distribusi bahan mekanan dalam tumbuhan dikenal dengan translokasi. Berbeda dengan pengangkutan pada pembuluh xylem yang berjalan satu arah, pengangkutan pada pembukuh phloem dapat berlangsung ke segala arah. Translokasi dapat terjadi karena adanya aliran sitoplasma di dalam sel-sel melalui plasmodesmata. Plasmodesmata memungkinkan pengangkutan hasil fotosintesis secara difusi dari satu sel ke sel lain.
Translokasi juga dapat terjadi karena adanya perbedaan tekanan osmosis yang terjadi di dalam pembuluh phloem anatar organ yaitu daun, batang, dan akar. Peningkatan kadar gula di dalam phloem daun akan meningkatkan tekanan osmosis daun, sehingga hasil fotosintesis mengalir ke seluruh tubuh.
Secara umum struktur akar dan batang sebagai berikut :
1.       Epidermis
2.       Korteks
3.       Endodermis
4.       Pericycle
5.       Phloem
6.       Xylem
Tetapi perbedaan pada tanaman dikotil yaitu tidak terdapat endodermis dan pericycle. Faktor yang mempengaruhi transportasi air dan zat terlarut melalui xylem dari akar hingga daun yaitu :
1.       Daya kapilaritas batang
2.       Daya hisap daun
3.       Daya tekan akar

    VI.            KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang di dapat dari penelitian terhadap tanaman Kolbanda, untuk perlakuan fungsi xylem telah terbukti benar dengan warna tulang daun yang berubah kemerahan. Tetapi untuk perlakuan fungsi phloem kami melakukan kesalahan saat menempelkan vaselin. Sehingga terjadi kesalahan terhadap hasilnya, yaitu daun berwarna  merah. Seharusnya untuk perlakuan pholem warna daun tetap.

  VII.            DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D. 1992. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Salisbury, F. B. dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Bandung: ITB

http://biosejati.wordpress.com/2011/11/10/proses-pengangkutan -pada-tumbuhan/

VIII.            DOKUMENTASI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari saling mendengarkan...