Aku

Disinilah semuanya dimulai dan diakhiri... Disinilah semuanya datang dan pergi... Disinilah semua mimpi dan nyata...

Selasa, 05 Februari 2013

RESPON TANAMAN TERHADAP KELEBIHAN AIR (WATERLOGGING)


        I.            TUJUAN
Untuk mengetahui respon Fisiologis dan Morphologis tanaman C3 dan C4 terhadap stres lingkungan, yaitu kelebihan air dibagian akar.

      II.            ALAT DAN BAHAN
A.      Alat        :


ü  Sendok semen
ü   4 polybag
ü  Ayakan
ü  Gembor
ü  4 label
ü  Staples
ü  Mistar
ü  Correction pen
ü  Kertas HVS
ü  Pena



B.      Bahan   :
ü  10 benih tanaman C3 (kacang hijau)
ü  10 benih tanaman C4 (jagung)
ü  Tanah
ü  Air

    III.            LANGKAH KERJA
1)      Membuat label pada tiap polybag, yaitu :
C3                           C3                           C4                           C4
Kontrol                 Rendam               Kontrol                 Rendam
2)      Mengayak tanah dan memasukkannya pada tiap polybag;
3)      Menyiram semua media tanam;
4)      Membuat 5 lubang sedalam ± 2 cm pada tiap media;
5)      Memasukkan semua benih C3 dan C4 ke dalam setiap lubang sesuai label, lalu menguburnya;
6)      Menyiram setiap hari pada pagi dan sore hari;
7)      Usia 3 minggu melakukan pengamatan terhadap warna daun, kelayuan tanaman dan akar adventif;
8)      Selanjutnya pengamatan dilakukan setiap 3 hari sekali, sebanyak 12 kali pengamatan;
9)      Memasukkan data pada tabel dan membuat laporan.

    IV.            HASIL PENGAMATAN
Tabel Daftar Perubahan Yang Terjadi Pada Tanaman
Uraian
Tanaman C3
Tanaman C4
Keteranagan
Kontrol
Perlakuan
Kontrol
Perlakuan
Warna daun
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau
23 Oktober 2012
Kelayuan tanaman
Belum
Belum
Belum
Belum
Akara adventif
Belum
Belum
Belum
Belum
·         Jumlah




·         Panjang rata-rata




Warna daun
Hijau
Hijau
Kekuningan
Kekuningan
26 Oktober 2012
Kelayuan tanaman
Belum
Belum
Sudah 2
Belum
Akara adventif
Belum
Belum
Belum
Belum
·         Jumlah




·         Panjang rata-rata




Warna daun
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau kekuningan
29 Oktober 2012
Kelayuan tanaman
Belum
Belum
Sudah 5
Sudah
Akara adventif
Belum
Sudah
Belum
Sudah
·         Jumlah

32

6
·         Panjang rata-rata




Warna daun
Hijau
Hijau
Hijau
Hijau kekuningan
01 November 2012
Kelayuan tanaman
Belum
Belum
Layu 6
Sudah 4
Akara adventif




·         Jumlah




·         Panjang rata-rata




Warna daun
Hijau
Hijau
Hijau kekuningan
Hijau kekuningan
04 November 2012
Kelayuan tanaman
Sudah 2
Belum
Sudah 8
Sudah 5
Akara adventif




·         Jumlah




·         Panjang rata-rata




Warna daun
Hijau
Hijau
Hijau kekuningan
Hijau kekuningan
07 November 2012
Kelayuan tanaman
Sudah 2
Belum
Sudah 9
Sudah 6
Akara adventif




·         Jumlah




·         Panjang rata-rata




Warna daun
Hijau
Hijau
Hijau kekuningan
Hijau kekuningan
10 November 2012
Kelayuan tanaman
Sudah 2
Sudah 1
Sudah 10
Sudah 8
Akara adventif




·         Jumlah




·         Panjang rata-rata




Warna daun
Hijau
Hijau
Kekuningan
Kekuningan
13 November 2012
Kelayuan tanaman
Sudah 2
2 membusuk
Sudah 10
Sudah 8
Akara adventif




·         Jumlah




·         Panjang rata-rata




Warna daun
Hijau
Hijau
Kekuningan
Kekuningan
16 November 2012
Kelayuan tanaman
Sudah 3
2 membusuk
Sudah 12
Sudah 9
Akara adventif




·         Jumlah




·         Panjang rata-rata




Warna daun
Hijau
Hijau
Kekuningan
Kekuningan
19 November 2012
Kelayuan tanaman
Sudah 3
2 daun
Sudah 12
Sudah 9
Akara adventif




·         Jumlah




·         Panjang rata-rata




Warna daun
Hijau
Hijau
Kekuningan
Kekuningan
22 November 2012
Kelayuan tanaman
Sudah 3
2 daun
Sudah 12
Sudah 9
Akara adventif




·         Jumlah




·         Panjang rata-rata




Warna daun
Hijau
Hijau
Kekuningan
Kekuningan
25 November 2012
Kelayuan tanaman
Sudah 4
3 daun
Sudah 12
Sudah 9
Akara adventif




·         Jumlah




·         Panjang rata-rata

28,5 cm

89     cm

      V.            PEMBAHASAN
Tanaman yang mengalami waterlogging secara langsung berpengaruh terhadap proses respirasi yang berlangsung pada tanaman. Secara umum respirasi bertujuan untuk menghaslkan energi dalam bentuk ATP (Adenosin Triphospat). Secara normal respirasi berlangsung dalam 4 tahap, yaitu
1.       Glikolisis yang menghasilkan 2 ATP
2.       Reaksi antar
3.       Siklus Krebs yang menghasilkan 2 ATP
4.       Transpor elektron yang menghasilkan 34 ATP
Menurut Kozlowski, genangan berpengaruh terhadap perutumbuhan vegetatif tanaman karena tanaman memerlukan adanya pertukaran gas yang cepat dengan lingkungannya dan adanya ketersediaan air yang memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan evapotranspirasi. Bila berlebih atau mengalami kekurangan menyebabkan terjadinya cekaman dan akibatnya produktivitas tanaman menurun atau bahkan terjadi kematian. Dalam keadaan tergenang, ruang pori tanah semuanya terisi oleh air sehingga pertukaran gas antar akar, tanah, dan atmosfir terhambat yang mengakibatkan tanaman mengalami cekaman. Menurut Marzolf et al (1999), genangan selama 24 jam mampu menurunkan kadar  sampai 80 % bahkan dapat mengakibatkan tanah anaerob, ini akan mempengaruhi langsung aktifitas fotosintesis dan respirasi tanaman.
Menurut Christiansen dan Lewis, (1982), bahwa toleransi tanaman terhadap genangan berhubungan dengan karakter morphologi, fisiologi, dan anatomi. Akar adventif terbentuk karena adanya akumulasi auksin di perakaran (Visser et al, 1999). Genangan mempengaruhi sifat fisika, kimia, dan biologi tanah. Mengakibatkan peningkatan kadar  menjadi lebih dari 50 %, karena genangan memutus suplai  ke tanah (Ponnamperunna, 1981). Maka akan menurunkan potensial redoks dan menghambat proses dekomposisi bahan organik oleh mikroorganisme aerob sehingga hanya terjadi dekomposisi anaerob (fermentasi) yang menghasilkan energi lebih rendah daripada dekomposisi aerob.
Respon fisiologis yang terjadi yaitu berlangsungnya respirasi anaerob atau biasa disebut fermentasi. Respon morphologis yang terjadi berupa terbentuknya akar adventif untuk menangkap  dari udara.
Reaksi respirasi anaerob :
 →  +  + 21 Kal + 2 ATP
Respon fisiologis bersifat reversibel atau dapat kembali seperti semula, sedangkan respon morphologis bersifat irreversibel atau tidak dapat kembali lagi (permanen). Secara normal respirasi membutuhkan , disebut dengan respirasi aeorb :
Reaksi respirasi aerob :
 +  → +  +  + 675 Kal + 38 ATP


Karena respirasi anaerob menghasilkan energi yang sedikit yaitu hanya 21 Kal dan 2 ATP, sehingga pertumbuhan tanaman jagung dan kacang (C3 dan C4) terhambat , yang dapat dilihat dari kelayuan tanaman dan warna daun yang pucat dan kuning. Hal ini berbeda dengan tanaman yang tumbuh normal yang dapat melakukan resiprasi aerob yang menghasilkan 675 Kal dan 38 ATP.
    VI.            KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa respon tanaman yang mengalami waterlogging pertama-tama melakukan respon fisiologis untuk memperoleh energi melalui fermentasi, dalam proses fermentasi (respirasi anerob) juga dihasilkan alkohol. Kemudian tanaman jagung dan kacang melalukan respon morphologis dengan membentuk akar adventif.

  VII.            DAFTAR PUSTAKA
Christiansen, M. N., and C. F. Lewis. 1982. Breading Plants for Less Favorable Environment. New York: John Willey and Sons.
Dwidjoseputro, D. 1992. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kozlowski, T. T. 1984. Flooding and Plant Growth. Academic Press, Inc, Orlando, FL.
Susilo, H. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta: Universitas Indonesia Press Salemba.

VIII.            DOKUMENTASI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari saling mendengarkan...