Aku

Disinilah semuanya dimulai dan diakhiri... Disinilah semuanya datang dan pergi... Disinilah semua mimpi dan nyata...

Jumat, 19 April 2013

BERAT VOLUME TANAH (secara tidak langsung)

BERAT VOLUME TANAH
(secara tidak langsung)



Disusun oleh
Nama : Sofyan Asiddiq
NIM : 12-05-0111
Prodi : BTP D IV
Semester : 2 (Dua)



BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
POLITEKNIK LPP YOGYAKARTA
2013

       I.            TUJUAN
Untuk mengetahui Berrat Volume dan Porositas Tanah (n).

    II.            ALAT DAN BAHAN
A.     Alat      :
·         Gelas ukur
·         Gelas arloji
·         Benang
·         Neraca analitik
·         Oven

B.     Bahan
·         Bongkahan tanah grumosol dan latosol
·         Lilin
·         Aquades

 III.            LANGKAH KERJA
1)      Menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
2)      Menimbang gelas arloji (GA).
3)      Mengambil satu bongkahan tanah dan mengikatnya dengan benang.
4)      Menimbangnya dengan gelas arloji (A gram).
5)      Mencairkan lilin pada suhu ± 60° C.
6)      Memasukkan bongkahan tanah yang diikat ke dalam cairan lilin selama ± 15 menit.
7)      Mendinginkannya, agar pori-pori pada tanah tertutupi.
8)      Memasukkan bongkahan tanah tadi ke dalam gelas ukur yang berisi aquades ± 50 ml.
9)      Mencatat perubahan volume (x ml) dan melakukan perhitungan.
10)   Memasukkan data pada tabel dan membuat laporan.

  IV.            HASIL PENGAMATAN
Rumus :
·         Volume lilin =  =
·         Volume bongkah = x -
·         Berat bongkah = (A – GA) x 
·         BV bongkahan =  =
·         Porositas (n) =  x 100 %
            Diketahui :
·         GA                   = 47,74 gram
·         GA + Tanah     = 51,82 gram (A gram)
·         B gram             = 52, 62 gram
·         X ml                 = 4 ml
BV       =         
            =          1,27 gr/cc
Tabel Hasil Pengamatan
Kel
A (gr)
B (gr)
x (ml)
KL
BV gr/cc
BJ
N (%)
1
38,41
38,49
3
6,80
1,31
1,61
19
2
51,50
52,64
5
6,50
1,40
1,67
16
3
51,82
52,62
4
4,10
1,27
2,12
44
4
42,56
43,86
6
4,30
1,82
2,05
11

Rata-rata BV tiap jenis tanah
·         Latosol             = 1,35 gr/cc
·         Grumosol         = 1,54 gr/cc
            Rata-rata Porositas Tanah (n) tiap jenis tanah
·         Latosol             = 17,50 %
·         Grumosol         = 27,50 %

     V.            PEMBAHASAN
                        Bulk Density atau Kerapatan Lindak atau Bobot Isi (Berat Volume) menunjukkan perbandingan antara berat tanah kering dengan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah. Bulk density merupakan petunjuk kepadatana tanah. Makin padata suatau tanah makin tinggi bulk density, yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akat tanaman. Umumnya bulk density berkisar dari 1,1 – 1,6 gr/cc (Hardjowigeno, 2007).
                        Berat volume tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah yang paling sering ditentukan, karena keterkaitannya yang erat dengan kemudahan penetrasi akar di dalam tanah, drainase dan aerasi tanah, serta sifat fisik tanah lainnya.
                        Bulk density penting untuk menghitung kebutuhan pupuk atau iar untuktiap-tiap hektar tanah, yang didasarkan pada berat tanah per hektar. Besar kecilnya bulk density suatu tanah tergantung pada struktur tananhya, dan bahan yang menyusun tanah tersebut serta iklim.
            Faktor yang mempengaruhi berat volume (BV) :
1)      Struktur tanah
2)      Pengolahan tanah
3)      Bahan organik
4)      Agregasi tanah
            Berdasarkan data hasil pengamatan terhadapBV tanah grumosol dan latosol, tanah grumosol memiliki harga bulk density (BV) yang lebih tinggi dibandingkan tanah latosol. Hal ini disebabbkan karena tanah grumosol memiliki tibgkat kepadatan yangyang lebih tinggi dibandingkan tanah latosol. Tetapi pada data kelompok empat harga bulk density (BV) tidakpada kisaran umumnya (1,1-1,6 gr/cc), yaitu sebesar 1,82 gr/cc. Hal ini mungkin disebabkan karena kesalahan saat penimbangan.
                        Porositas tanah adalah total pori dalam tanah yaitu ruang dalam tanah yang ditempati air dan udara. Pada keadaan basah seluruh pori makro dan mikro terisi air, pada saat kerng pori makro dan sebagian pori mikro terisi udara (Foth, 1982).
            Pori-pori tanah adalah bagian yang tidak terisi bahan padat tanah (terisi oleh udara atau air). Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi pori-pori kasar (macro pore) dan pori-pori halus (micro pore). Macro pore berisi udara atau air gravitasi (air yang mudah hilang karena gravitasi). Sedangkan micro pore berisi air kapiler atau udara. Tanah dengan banyak pori-pori bersar sulit menahan air, sehingga tanaman mudah kekeringan. Porositas tanah tinggi kalau bahan organik tinggi. Tanah dengan struktur granuler atau remah, mempunyai porositas yang lebih tinggi daripada tanah dengan sturktur massive (pejal) (Hardjowigeno, 2007).
            Porositas tanah (n) dipengaruhi oleh :
1)      Kandungan bahan organik
2)      Struktur tanah
3)      Tekstur tanah
                        Berdasarkan data hasil pengamatan prorsitas tanah (n) pada tanah grumosol dan latosol, tanah grumosol memiliki harga porositas tanah (n) yang lebih tinggi dibandingkan tanah grumosol. Hal ini dosebabkan karena tanah grumosol berstruktur granuler ( remah), sedangkan tanah latosol berstruktur massive (pejal). Tetapi pada data kelompok empat harga pororsitas (n) lebih kecil untuk tanah grumosol dibandingkan porositas (n) kelompok satu dan dua untuk tanah latosol. Hal ini mungkin disebabkan karena kesalaha saat penimbangan.
                        Tinggi rendahnya porositas tanah sangat berguna dalam menentukan tanaman yang cocok untuk tanah tersebut. Bila suatu tanah dengan porositas rendah dalam artian sulit menyerap air, maka kita menanam tanaman yang rakus air, dan begitu pula sebaliknya (Hakim, 1986).
                        Porositas tanah erat kaitannya dengan tingkat kepadatan tanah (bulk density). Semakin padat tanah ebrarti semakin sulit menyerap air, maka porositas tanah semkain kecil, dan begitu pula sebaliknya. Porositas bisa juga deisebut dengan ruang pori total dalam satuan volume tanah yang dapat ditempati air dan udara, sehingga merupakan indikator kondisi drainase dan aerasi tanah. Tanah yang porous artinya tanah yang cukup memiliki ruang pori untuk pergerakan air tanah dan udara (Pairunan, dkk. 1985).
  VI.            KESIMPULAN
            Berdasarkan data hasil praktikum yang telah dilakukan terhadap tanah latosol dan grumosol mengenai Berat Volume (Bulk Density) dan Porositas tanah (n), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1)      Tanah grumsol memiliki Bulk Density yang lebih besar diabandingkan dengan tanah latosol.
2)      Faktor yang mempengaruhi berat volume, yaitu: struktur tanah, pengolahan tanah, bahan organik, dan agregasi tanah.
3)      Tanah latosol memiliki porositas tanah (n) yang lebih rendah dibandingkan tanah grumosol.
4)      Faktor yang mempengaruhi porositas, yaitu: kandungan bahan organik, struktur tanah, dan tekstur tanah.

VII.            DAFTAR PUSTAKA
Buringh, P. 1983. Pengantar Pengajian Tanah-Tanah Wilayah Tropika Dan Subtropika. UGM Press: Yogyakarta.
Hardjowigeno, Srawono. 2007. Ilmu Tanah. Akademika Pressindo: Jakarta.
Indranada, Henry K. 1986. Pengelolaan Kesuburan Tanah. Bina Aksara: Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari saling mendengarkan...