I.
TUJUAN
Untuk
mengetahui daya tahan tanaman C3 dan C4 terhadap kekeringan pada media yang
berbeda.
II.
ALAT
DAN BAHAN
A.
Alat :
ü
Cangkul
ü
4 polybag
ü
Ayakan
ü
Penyiram
ü
Pena
ü
Label
ü
Correction pen
ü
4 botol timbang
ü
Oven
ü
Kertas
B.
Bahan :
ü
Air
ü
Tanah
ü
Kompos
ü
10 benih tanaman C3
ü
10 benih tanaman C4
III.
LANGKAH
KERJA
1)
Membuat label pada tiap polybag, yaitu :
C3 C3 C4 C4
1 : 0 2
: 1 1
: 0 2
: 1
2) Mengayak tanah dan memasukkannya pada polybag
dengan label C3 (1 : 0) dan C4 (1 : 0);
3) Mencampur tanah dan kompos dengan perbandingan 2
: 1, dan memasukkannya pada polybag dengan label C3 (2 : 1) dan C4 (2 : 1);
4)
Menyiram semua media tanam;
5)
Membuat 5 lubang sedalam ± 2 cm pada setiap media tanam;
6)
Memasukkan semua benih C3 dan C4 kedalam setiap
lubang sesuai label lalu menguburnya;
7)
Menyiram setiap hari pada pagi dan sore;
8) Usia 3 minggu penyiraman dihentikan dan semua
tanaman dipindahkan ke dalam green house atau tempat ternaungi;
9) Melakukan thinning dengan hanya menyisakan 1
tanaman pada tiap media;
10) Menimbang berat masing-masing 4 botol timbang
kosong menggunakan timbangan elektrik yang telah diberi label seperti langkah
1;
11)
Melakukan pengamatan setiap hari pada pagi dan
sore terhadap kelayuan tanaman;
12) Mengambil sampel tanah disekitar perakaran pada
media yang tanamannya layu, lalu memasukkanya pada botol timbang;
13)
Menimbang botol timbang yang berisi sampel tanah
menggunakan timbangan elektrik;
14)
Setelah semua siap, mengoven semua sampel pada
suhu 100°
C selama 1 hari;
15)
Menghitung kadar air dan membuat laporan.
IV.
HASIL
PENGAMATAN
V.
PEMBAHASAN
Kekurangan
air akan mengganggu keseimbangan kimiawi dalam tanaman yang berakibat
berkurangnya hasil fotosintesis atau semua proses-proses fisiologis berjalan
tidak normal. Akibatnya tanaman menjadi kerdil, layu, produksi rendah, kualitas
turun dan sebagainya.
Fungsi
air diantaranya untuk metabolisme, penyusun tumbuhan, penunjang transportasi,
cooling effect, pengaktif enzim katalisator, pengatur tekanan turgor, dan
hormon ZPT. Jika kekurangan air maka membran mengkerut dan pertumbuhan
terhambat. Air paling banyak diabsorpsi oleh akar bersamaan dengan unsru hara.
Semakin tinggi suhu maka respirasi semakin tinggi, transpirasipun meningkat dan
absorpsi air meningkat. Jika tidak seimbang akan terjadi masalah pada tumbuhan.
Pada
penelitian ini, kami membandingkan ketahanan tanaman C3 (kacang) dengan C4
(jagung) dalam menghadapi lingkungan yang kering pada dua macam media yang
berbeda. Tanaman jagung termasuk golongan graminae, yaitu golongan yang
memiliki sel-sel kipas pada daunnya yang dapat menggulung saat terjadi
respirasi berlebihan tanpa diimbangi ketersediaan air, sehingga dapat
mengurangi penguapan.
Sementara
pada tanaman kacang hal itu tidak terdapat, sehingga mau tidak mau tanaman
kacang melakukan respirasi dan akhirnya cepat mengalami kelayuan. Kompos sangat
berperan dalam meningkatkan daya mencadang tanah untuk air, karena kompos
memperkecil ukuran partikel tanah serta memperbesar pori-pori tanah. Sehingga
dibanding media tanpa kompos media dengan kompos ini lebih mendukung bagi
tanaman.
VI.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil penelitian terbukti bahwa tanaman C4 (jagung) dengan media tanah dan
kompos yang paling tahan terhadap cekaman air. Karena kompos memperbanyak
koloid tanah, yaitu butirian tanah yang sangat halus.
VII.
DAFTAR
PUSTAKA
Dwidjoseputro,
D. 1992. Pengantar Fisiologi Tumbuhan.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Fitter, A. H. dan R. K. M. Hay.
1998. Fisiologi Lingkungan Tanaman.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Soepardi. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Jakarta: Penebar
Swadaya.
VIII.
DOKUMENTASI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari saling mendengarkan...