I.
TUJUAN
Untuk
mengetahui pengaruh kerapatan populasi pada dua macam media tumbuh terhadap
pertumbuhan tanaman jagung.
II.
ALAT
DAN BAHAN
A.
Alat :
ü
Cangkul
ü
4 polybag
ü
Ayakan
ü
Penyiram
ü
Mistar
ü
Correction pen
ü
Pena
ü
Kertas HVS
ü
Tali
B.
Bahan :
ü
Air
ü
Tanah
ü
Kompos
ü
40 benih jagung
III.
LANGKAH
KERJA
1)
Membuat label pada tiap polybag, yaitu : P2M1,
P7M1, P2M2, dan P7M2;
P2 = 2
populasi M1 = T : K = 1 : 0
P7 = 7
populasi M2 = T : K = 2 : 1
2)
Mengayak tanah dan memasukkannya pada polyba
dengan label P2M1 dan P7M1;
3)
Mencampur tanah dan kompos dengan perbandingan 2
: 1, dan memasukkannya pada polybag dengan label P2 M2 dan P7M2;
4)
Menyiram semua media tanam;
5)
Membuat 10 lubang pada tiap media sedalam ± 2
cm, dan memasukkannya semua benih jagung pada setiap lubang lalau mengubrunya;
6)
Menyiramsetiap hari apda pagi dan sore;
7)
Usia 3 minggu, melakukan thinning pada setiap
media sesuai dengan jumlah populasi pada tiap label;
8)
Memberi nomor pada tiap tanaman pada
masing-masing polybag;
9)
Setiap seminggu sekali melakukan penelitian
terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun;
10)
Untuk diameter batang diteliti pada penelitian
terakhir, yaitu pada minggu ke-6;
11)
Memasukkan data pada tabel dan membuat laporan.
IV.
HASIL
PENGAMATAN
Tabel 1. Pengamatan
Pertumbuhan Tanaman Jagung Kerapatan Populasi 2 & 7 Pada Media T : K ( 1 :
0 )
Variabel Pertumbuhan
|
Pengamatan
Ke-
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|
Populasi 2
1.
Tinggi tanaman (cm)
|
||||||
·
Tan 1
|
65,7
|
79,5
|
88
|
102
|
109,5
|
135,5
|
·
Tan 2
|
68,5
|
77
|
87,5
|
101
|
113
|
123
|
Rata-rata
|
67,1
|
78,25
|
87,75
|
101,5
|
111,25
|
129,25
|
2.
Jumlah daun (helai)
|
||||||
·
Tan 1
|
5
|
6
|
6
|
7
|
7
|
10
|
·
Tan 2
|
5
|
6
|
7
|
8
|
7
|
11
|
Rata-rata
|
5
|
6
|
6,5
|
7,5
|
7
|
10,5
|
3.
Diameter batang (cm)
|
||||||
·
Tan 1
|
1,11
|
|||||
·
Tan 2
|
1,15
|
|||||
Rata-rata
|
1,13
|
|||||
Populasi 7
1.
Tinggi tanaman (cm)
|
||||||
·
Tan 1
|
63
|
84
|
99,5
|
111
|
122
|
130
|
·
Tan 2
|
46
|
69
|
87
|
102
|
109,5
|
121
|
·
Tan 3
|
55,2
|
78,5
|
93
|
106
|
114
|
129
|
·
Tan 4
|
64,5
|
91,5
|
105
|
121
|
137
|
154
|
·
Tan 5
|
62,5
|
89,5
|
115,5
|
132
|
146,5
|
152
|
·
Tan 6
|
||||||
·
Tan 7
|
||||||
Rata-rata
|
58,24
|
82,5
|
100
|
114,4
|
125,8
|
137,2
|
2.
Jumlah daun (helai)
|
||||||
·
Tan 1
|
5
|
7
|
6
|
7
|
7
|
13
|
·
Tan 2
|
5
|
6
|
6
|
7
|
7
|
8
|
·
Tan 3
|
5
|
6
|
6
|
7
|
7
|
9
|
·
Tan 4
|
5
|
7
|
7
|
8
|
8
|
13
|
·
Tan 5
|
5
|
7
|
7
|
7
|
6
|
12
|
·
Tan 6
|
||||||
·
Tan 7
|
||||||
Rata-rata
|
5
|
6,6
|
6,4
|
7,2
|
7
|
11
|
3.
Diameter batang (cm)
|
||||||
·
Tan 1
|
1,27
|
|||||
·
Tan 2
|
0,95
|
|||||
·
Tan 3
|
1,02
|
|||||
·
Tan 4
|
1,37
|
|||||
·
Tan 5
|
1,27
|
|||||
·
Tan 6
|
||||||
·
Tan 7
|
||||||
Rata-rata
|
1,176
|
Tabel 2. Pengamatan
Pertumbuhan Tanaman Jagung Kerapatan Populasi 2 & 7 Pada Media T : K ( 2 :
1 )
Variabel Pertumbuhan
|
Pengamatan
Ke-
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|
Populasi 2
1.
Tinggi tanaman (cm)
|
||||||
·
Tan 1
|
73,5
|
105
|
128
|
161
|
170,5
|
195
|
·
Tan 2
|
68,3
|
101,5
|
133
|
157,5
|
170
|
194,5
|
Rata-rata
|
70,9
|
103,25
|
130,5
|
159,25
|
170,25
|
194,75
|
2.
Jumlah daun (helai)
|
||||||
·
Tan 1
|
5
|
7
|
7
|
7
|
9
|
15
|
·
Tan 2
|
6
|
8
|
8
|
7
|
8
|
14
|
Rata-rata
|
5,5
|
7,5
|
7,5
|
7
|
8,5
|
14,5
|
3.
Diameter batang (cm)
|
||||||
·
Tan 1
|
1,85
|
|||||
·
Tan 2
|
2,13
|
|||||
Rata-rata
|
1,99
|
|||||
Populasi 7
1.
Tinggi tanaman (cm)
|
||||||
·
Tan 1
|
63
|
88
|
107
|
125
|
129,5
|
154
|
·
Tan 2
|
75,2
|
108,5
|
128
|
149
|
154
|
174
|
·
Tan 3
|
69
|
100
|
118,5
|
141
|
136,5
|
167
|
·
Tan 4
|
71,8
|
97
|
126
|
148
|
151
|
171
|
·
Tan 5
|
71,1
|
99
|
112,5
|
139
|
160
|
166
|
·
Tan 6
|
||||||
·
Tan 7
|
||||||
Rata-rata
|
70,02
|
98,5
|
118,5
|
140,4
|
146,2
|
166,4
|
2.
Jumlah daun (helai)
|
||||||
·
Tan 1
|
5
|
7
|
7
|
7
|
7
|
12
|
·
Tan 2
|
6
|
7
|
7
|
7
|
7
|
11
|
·
Tan 3
|
6
|
7
|
7
|
7
|
9
|
12
|
·
Tan 4
|
5
|
7
|
7
|
8
|
7
|
13
|
·
Tan 5
|
6
|
6
|
7
|
7
|
8
|
13
|
·
Tan 6
|
||||||
·
Tan 7
|
||||||
Rata-rata
|
5,6
|
6,8
|
7
|
7,2
|
7,6
|
12,2
|
3.
Diameter batang (cm)
|
||||||
·
Tan 1
|
1,46
|
|||||
·
Tan 2
|
1,85
|
|||||
·
Tan 3
|
1,50
|
|||||
·
Tan 4
|
1,59
|
|||||
·
Tan 5
|
1,46
|
|||||
·
Tan 6
|
||||||
·
Tan 7
|
||||||
Rata-rata
|
1,572
|
V.
PEMBAHASAN
Kepadatan
tanaman mempunyai hubungan erat dengan hasil produksi. Kepadatan tanaman dapat
diartikan sebagai jumlah tanaman yang terdapat dalam satuan luas lahan.
Peningkatan kepadatan tanaman mempunyai arti meningkatkan jumlah tanaman. Bila
jumlah tanaman meningkat dan diikuti dengan luas daun serta ILD-nya yang
meningkat akan meningkatkan berat kering total tanaman.
Kerapatan tanaman merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
tanaman, karena penyerapan energi matahari oleh permukaan daun yang sangat
menentukan pertumbuhan tananamn juga sangat dipengaruhi oleh kerapatan tanaman.
Jika kondisi tanaman terlalu rapat maka dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman, karena dapat menghambat perkembangan vegetatif dan menurunkan hasil
produksi akibat menurunnya laju fotosintesis dan perkembangan daun.
Semakin banyak tanaman persatuan luas maka semakin tinggi ILD sehingga
cahaya yang diterima oleh bagian tanaman yang lebih rendah menjadi lebih
sedikit akibat adanya penghalang cahaya oleh daun-daun diatasnya.
Kerapatan tanaman akan menyebabkan terjadinya kompetisi diantara
tanaman. Masing-masing tanaman akan saling memperebutkan bahan-bahan yang
dibutuhkan seperti cahaya, air, udara dan hara tanah.
Moenandir (1988), menjelaskan bahwa kompetisi akan tejadi bila timbul
interaksi antar tanaman yang lebih dari satu tanaman. Terjadinya kompetisi tergantung
dari sifat komunitas tanaman dan ketersediaan faktor pertumbuhan. Tanaman yang
mempunyai sifat agresivitas dan habitat yang tinggi akan mempunyai daya saing
kuat.
Pengaruh terjadinya kompetisi ada dua faktor, pertama adalah hadirnya
suatu individu atau kelompok tanaman lain disekitar individu tersebut, faktor
kedua adalah kuantitas faktor pertumbuhan yang tersedia. Ketersediaan faktor-faktor
pertumbuhan akan memperkecil terjadinya kompetisi. Pada kondisi lapang,
kompetisi biasanya terjadi setelah tanaman mencapai tingkat pertumbuhan
tertentu, kemudian kompetisi semakin besar
sesuai dengan pertumbuhan ukuran dan fungsi pertumbuhannya. Daya
kompetitif tanaman tergantung pada kapasitas organ akar dan daun melaksanakan
fungsi untuk petumbuhan.
Saat melakukan thinning (penjarangan) jumlah tanaman yang tumbuh pada
P7M2 tidak mencukupi, yang tumbuh hanya 5 saja. Sehingg kami memutuskan untuk
menyamakan untuk 7 populasi menjadi 5 populasi.
Antara populasi 2 dan 5, populasi dualah yang memliki pertumbuhan yang
baik. Dan antara media yang tanpa kompos dengan media yang dicampur kompos,
media dengan komposlah yang paling bagus pertumbuhannya.
VI.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan dengan mengamati perbedaan pertumbuhan
pada dua macam media dan populasi tanaman jagung, terbukti bahwa jumlah
populasi dan kompos sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman jagung.
VII.
DAFTAR
PUSTAKA
Fitter, A. H. dan R. K. M. Hay.
1998. Fisiologi Lingkungan Tanaman.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Salisbury, F. B.
dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan
Jilid 2. Bandung: ITB Press.
Soepardi. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Sutejo, M. M.
1993. Pupuk dan Cara Pemupukan.
Jakarta: PT. Reneka Cipta.
VIII.
DOKUMENTASI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari saling mendengarkan...