Aku

Disinilah semuanya dimulai dan diakhiri... Disinilah semuanya datang dan pergi... Disinilah semua mimpi dan nyata...

Jumat, 04 Januari 2013

PENGELOLAAN PERKEBUNAN DI PTP NUSANTARA 8 KEBUN BATULAWANG WILAYAH KERJA CIMERAK


Kebun Cimerak  terletak di Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jabar  di dirikan sekitar tahun 1983 merupakan hasil dari kerja sama antara pemerintah Indonesia  dengan Bank Dunia. Di kelola oleh PTPN 8 dengan komoditinya kakao dan kelapa hybrida. Yang wilayahnya mencakup kecamatan Cimerak dan sebagian ada di Kecamatan Pangandaran. Akibat krisis moneter tahun 1998, kebun Cimerak lambat laun mulai mengalami penurunan produksi. Sehingga kemudian Kebun ini di gabungkan dengan Kebun Batulawang.
Untuk kebun Batulawang tepatnya wilayah kerja Cimerak saat ini, mengambil hasil produksi buah kakao dan penyadapan kelapa hybrida untuk dijadikan gula merah. Karena kebun Cimerak memiliki dua komoditi utama yaitu kakao dan  kelapa hybrida. Sedangkan untuk kebun batulawang sendiri dengan komoditi utamanya karet.
Sekitar tahun 2005, perusahaan mengambil kebijakan untuk menyewakan tanaman kelapa untuk di ambil hasil produksinya kepada masyarakat, untuk di sadap sehingga menjadi produksi utamanya adalah gula merah. Masyarakat yang menyewa lahan kelapa harus menjual hasil produksinya berupa gula merah kepada para anemer kemudian diserahkan kepada bandar atau pengumpul, yang telah bekerjasama dengan perusahaan.
Sekitar tahun 2003 pernah di uji tanaman kelap sawit, namun perencanaan yang tidak jelas dan pemeliharaan yang tidak sesuai. Maka program ini pun tidak jelas kelanjutannya. Direncanakan  sekitar tahun 2014 akan diganti menjadi tanaman karet. Seperti komoditi utama kebun Batulawang. Sedangkan untuk tanaman kakao, sudah tidak berproduksi lagi. Sehingga kebun ini hanya tinggal menunggu waktu saja. Jika tidak ada pergantian tanaman maka tidak akan ada kemajuan lagi. Penanaman karet menajdi satu-satunya cara yang di pilih untuk mempertahankan perkebunan ini.
Pada masa sekarang para karyawan hanya bekerja dalam pengelolaan lahan yang masih bisa berproduksi dan menjaga aset perusahaan. Serta mengatur kegiatan penyadapan nira oleh masyarakat dan mengontrol proses distribusi hasilnya yaitu gula merah.
Para karyawan mendapat bagian dalam pengelolaan sawah yang dibagikan oleh perusahaan. Sawah tersebut di kelola secara mandiri oleh para karyawan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Tetapi ada diantaranya yang menjual sawah-sawah tersebut kepada masyarakat sekitar yang tidak bekerja pada perusahaan. Setiap setelah masa panen, perusahaan akan menarik cukai atau bisa di sebut dengan jatah yang di kumpulkan oelh panitia cukai, yang kemudian biasanya akan di jual untuk mendukung berbagai kegiatan di wilayah tersebut seperti acara peringatan hari-hari besar Islam dan sisanya di bagikan kepada para panitia atau pengurus.
Dalam kecamatan cimerak terdapat beberapa desa yang semuanya bermata pencaharian poko sebagai petani yang memiliki sawah sendiri maupun yang bekerja mengolah sawah milik orang lain. Dalam setiap tahunnya bisa mencapai dua kali panen, karena sawah di daerah ini termasuk sawah tadah hujan. Supaya terdapat keseragaman dalam waktu menanam dan memanen padi, maka pemerintahan setempat membuat peraturan. Bahwa waktu tanam pada desa Limusgede misalnya pada minggu pertama, selanjutnya desa-desa yang lain.
Di Cimerak juga terdapat kegiatan pertambangan bijih besi, tetapi hal tersebut menimbulkan masalah terhadap kesejahteraan masyarakat. Karena jalan yang di lalui truk pembawa pasir bijih besi merusak jalan, sehingga mengganggu kenyamanan masyarakat dalam melakukan kegiatan sehari-harinya.
Kegiatan pertanian yang paling utama di Kecamatan Cimerak adalah bersawah, disamping itu juga berkebun terutama kebun kelapa yang di kelola oleh masayarakat dan kebun tanaman kayu misalnya albiso dan jati. Sedangkan kegiatan perkebunan di kelola oleh PTP Nusantara 8, dengan komoditi utamanya kakao dan sebagai tanaman pelindungnya adalah kelapa hybrida.
Sawah di kecamatan Cimerak merupakan sawah tadah hujan, tetapi dalam pengelolaanya masyarakat sudah menggunakan peralatan modern seperti traktor dalam pengeloalaan tanahnya. Tanki penyemprot dalam pemberantasan hama, serta mesin untuk memisahkan bulir padi dari batangnya. Sehingga hanya terdapat dua kali masa panen dalam satu tahun.
PTP Nusantara 8 wilayah kerja Cimerak bekerjasama bersama pemerintahan setempat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan mempekerjakan masyarakat sekitar sebagai karyawan dan ikut serta dalam mendukung dan memeriahkan setiap kegiatan yang berlangsung, seperti acara hari-hari besar nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari saling mendengarkan...